Senin, 30 April 2012

Manusia dan Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terhadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Manusia sanagat membutuhkan keadilan, karena bila keadilan di nomor 2 kan apa yang akan terjadi? Masyarakat kecil akan semakin tertindas oleh kearoganan masyarakat kalangan atas, contohnya saja keadilan di negeri kita sendiri, keadilan di negeri kita sudah tidak berfungsi kalangan atas lebih mendapatkan lebih segalanya dapat mereka dapatkan dengan mudah dan untuk masyarakat kalangan bawah mungkin untuk bertahan hidup saja susah, contoh yang nyata adalah ke aroganan para pemimpin kita mereka dengan semena-menanya menghaburkan uang rakyat ya untuk melawat (jalan-jalan) ke luar negeri atau bahasa kerennya study banding, selain itu juga mereka ingin terus di manjakan dengan fasilitas-fasilitas yang mewah dan fasilitas itu di belinya dari uang rakyat lagi seperti mobil mewah,rumah mewah dan masih banyak lagi, mereka tidak memikirkan nasib rakyat kecil yang ada di pikiran mereka hanya uang-uang dan hidup bahagia.
Untuk itu keadilan dalam kehidupan manusia sangat di utamakan, ini agar terjadi keserasian antara masyarakat kalangan atas dan bawah agar tidak terjadi lagi penindasan terhadap masyarakat kalangan bawah. Dengan adanya keserasian mungkin akan tercipta hubungan timbal balik di antara keduanya, contohnya adalah masyarakat kalangan atas membutuhkan jasa masyarakat kalangan bawah dan kalangan bawah membutuhkan dana dari masyarakat kalangan atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar