Rabu, 26 Maret 2014

TEORI PENALARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENALARAN

NAMA : RANDI ADITIA WIGUNA
NPM : 15111841
KELAS : 3KA33

Penalaran adalah proses berpikir secara logis dan  sistematis untuk memperoleh suatu hasil berupa kesimpulan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.

Ciri-ciri Penalaran :
1.   Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2.   Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Contoh : Salah satu lembaga survey mengadakan survey kepada beberapa koresponden tentang siapa yang pantas untuk menjadi presiden RI 2014. Lembaga survey melakukan survey secara berkala dalam setahun ini. Hasil survey menunjukkan bahwa Gubernur DKI Jakarta yaitu Jokowi mendapatkan hasil tertinggi. Hasil survey menunjukkan bahwa orang yang pantas menjadi presiden RI 2014 nanti adalah orang yang mempunyai gaya pemimpinan yang kalem tapi tegas seperti Jokowi. Sebelum menjabat menjadi Gubernur Jakarta, Jokowi adalah walikota Solo yang sukses membawa Solo menjadi kota yang beberapa kali mendapatkan penghargaan. Itulah mengapa masyarakat indonesia memilih Jokowi karena dari track record nya Jokowi adalah orang yang mempunyai gaya kepemimpinan yang cocok apabila dia menjadi presiden RI.

Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Macam – macam generalisasi :
1.      Generalisasi sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
2.      Generalisasi tidak sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.


Analogi
Analogi adalah suatu proses penalaran untuk menarik kesimpulan /referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat esensisal penting yang bersamaan. Contoh : bagaikan diterjang oleh bencana tsunami, semua rumah, tempat ibadah, pohon, pertanian hancur terjangan air yang maha dahsyat. Tidak tersisa sedikitpun, tidak ada yang bisa diaharapkan, yang tinggal hanyalah rasa kesedihan dan takut.

Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen)
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi ( pernyataan ) dan sebuah konklusi ( kesimpulan ).
Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan / tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau mengingkari.
Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.
Sumber :
http://hertynfrianka.blogspot.com/2013/03/teori-penalaran_22.html


TEORI – TEORI TENTANG METODE ILMIAH DAN SIKAP ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.


Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut:

1.      Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek yang diamati. Dalam proses karakterisasi, peneliti harus mengidentifikasi secara cermat sifat-sifat subjek yang akan diteliti.
2.      Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian
masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis yang berguna akan
memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut menghasilkan suatu hasil yang nantinya diperuntukkan untuk pengambilan keputusan.
3.      Prediksi (deduksi logis dari hipotesis)
Hasil dari dugaan sementara hipotesis akan menghasilkan suatu prediksi yang logis berupa probabilitas yang meramalkan hasil suatu penelitian.

4.      Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.



Karakteristik Metode Ilmiah

Menurut sumber ada beberapa karakteristik metode ilmiah :

1.     Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah danmenentukan metode untuk pemecahan masalah.
2.      Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
3.     Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
4.     Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
5.     Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta yang ada di lapangan.

PENALARAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH

NAMA : RANDI ADITIA WIGUNA
NPM : 15111841
KELAS : 3KA33

PENALARAN DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH


Penalaran adalah proses berpikir secara logis dan  sistematis untuk memperoleh suatu hasil berupa kesimpulan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif. Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.

Ciri-ciri Penalaran :
1.   Adanya suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
2.   Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.

Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Contoh : Salah satu lembaga survey mengadakan survey kepada beberapa koresponden tentang siapa yang pantas untuk menjadi presiden RI 2014. Lembaga survey melakukan survey secara berkala dalam setahun ini. Hasil survey menunjukkan bahwa Gubernur DKI Jakarta yaitu Jokowi mendapatkan hasil tertinggi. Hasil survey menunjukkan bahwa orang yang pantas menjadi presiden RI 2014 nanti adalah orang yang mempunyai gaya pemimpinan yang kalem tapi tegas seperti Jokowi. Sebelum menjabat menjadi Gubernur Jakarta, Jokowi adalah walikota Solo yang sukses membawa Solo menjadi kota yang beberapa kali mendapatkan penghargaan. Itulah mengapa masyarakat indonesia memilih Jokowi karena dari track record nya Jokowi adalah orang yang mempunyai gaya kepemimpinan yang cocok apabila dia menjadi presiden RI.

PEMAKAIAN METODE ILMIAH UNTUK MENJAWAB PERTANYAA-PERTANYAAN ILMIAH

NAMA : RANDI ADITIA WIGUNA
NPM : 15111841
KELAS : 3KA33

Metode adalah suatu prosedur atau cara seseorang dalam melakukan suatu  kegiatan (berupa observasi) yang bertujuan untuk mempermudah memecahkan suatu masalah secara teratur, sistematis, dan terkontrol. Ilmiah adalah sesuatu ilmu untuk mendapatkan suatu pengetahuan secara alami berdasarkan bukti fisis. Jadi, bila kita menjabarkannya lebih luas apa itu metode ilmiah, metode ilmiah adalah suatu proses kegiatan keilmuan dalam melakukan suatu proyek ilmiah (science project) untuk memperoleh pengetahuan secara asistematis berdasarkan bukti fisis.
Cara untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran pada metode ilmiah haruslah diatur oleh pertimbangan-pertimbangan yang logis (McCleary, 1998). Ilmu pengetahuan seringkali berhubungan dengan fakta, maka cara untuk mendapatkan jawaban-jawaban dari semua pertanyaan yang diterima dari hasil observasi harus secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Hubungan antara penelitian dan metode ilmiah adalah sangat erat atau bahkan tak terpisahkan satu dengan lainnya. Intinya bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran. Dengan adanya metode ilmiah ini pertanyaan-pertanyaan dasar dalam mencari kebenaran seperti apakah yang dimaksud, apakah benar demikian, mengapa begini/begitu, seberapa jauh, bagaimana hal tersebut terjadi dan sebagainya, akan lebih mudah terjawab.