NPM : 15111841
KELAS : 3KA33
Penalaran adalah
proses berpikir secara logis dan sistematis untuk memperoleh suatu hasil berupa kesimpulan.
Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau tidak ilmiah. Dari prosesnya,
penalaran itu dapat dibedakan sebagai penalaran induktif dan deduktif.
Penalaran ilmiah mencakup kedua proses penalaran itu.
Ciri-ciri Penalaran :
1. Adanya
suatu pola berpikir yang luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu
proses berpikir logis).
2. Sifat
analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu
kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi
merupakan cara berpikir secara analitik.
Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk
menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas
fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
Contoh : Salah satu lembaga survey mengadakan survey kepada beberapa
koresponden tentang siapa yang pantas untuk menjadi presiden RI 2014. Lembaga survey
melakukan survey secara berkala dalam setahun ini. Hasil survey menunjukkan
bahwa Gubernur DKI Jakarta yaitu Jokowi mendapatkan hasil tertinggi. Hasil survey
menunjukkan bahwa orang yang pantas menjadi presiden RI 2014 nanti adalah orang
yang mempunyai gaya pemimpinan yang kalem tapi tegas seperti Jokowi. Sebelum menjabat
menjadi Gubernur Jakarta, Jokowi adalah walikota Solo yang sukses membawa Solo
menjadi kota yang beberapa kali mendapatkan penghargaan. Itulah mengapa
masyarakat indonesia memilih Jokowi karena dari track record nya Jokowi adalah
orang yang mempunyai gaya kepemimpinan yang cocok apabila dia menjadi presiden
RI.
Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju kesimpulan umum
yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang
diselidiki.
Macam – macam generalisasi :
1.
Generalisasi
sempurna adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar
penyimpulan diselidiki.
2.
Generalisasi tidak
sempurna yaitu generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan
kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Analogi
Analogi adalah suatu proses penalaran untuk menarik
kesimpulan /referensi tentang kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan
kebenaran suatu gejala khusus lain yang memiliki sifat-sifat
esensisal penting yang bersamaan. Contoh : bagaikan diterjang oleh
bencana tsunami, semua rumah, tempat ibadah, pohon, pertanian hancur terjangan
air yang maha dahsyat. Tidak tersisa sedikitpun, tidak ada yang bisa
diaharapkan, yang tinggal hanyalah rasa kesedihan dan takut.
Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah cara penalaran yang diperoleh
dari peristiwa-peristiwa yang memiliki pola hubungan sebab akibat. Salah satu
variabel (independen) mempengaruhi variabel yang lain (dependen)
Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif adalah Cara berpikir dimana dari
pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Premis
Premis adalah pernyataan yang digunakan sebagai dasar
penarikan kesimpulan.Kemudian premis dapat dibedakan dengan premis mayor
(premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya
menjadi subjek).
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan
secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi ( pernyataan ) dan sebuah
konklusi ( kesimpulan ).
Entimem
Entimem adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan
dapat dikatakan pula silogisme. Tetapi di dalam entimem premisnya dihilangkan /
tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Proposisi
Proposisi adalah kalimat logika yang merupakan
pernyataan tentang antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau
salah. Proposisi merupakan suatu kegiatan rohani baik menyuguhkan atau
mengingkari.
Term
Term adalah suatu kata atau kelompok kata yang
menempati subjek (S) dan predikat (P). Tidak semua kata adalah term , meskipun
setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan
ekspresi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya
sendiri sebagai subyek atau predikat didalam suatu proposisi.
Sumber :
http://hertynfrianka.blogspot.com/2013/03/teori-penalaran_22.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar