Kamis, 22 Desember 2011

SEJARAH SINGKAT LIVERPOOL



Liverpool Football Club (dikenal pula sebagai Liverpool atau The Reds) adalah sebuah klub sepak bola peserta Liga Utama Inggris. Liverpool adalah klub tersukses dalam sejarah persepakbolaan Inggris yang bermarkas di kota Liverpool. Liverpool telah memenangkan 5 tropi Liga Champions (dulu Piala Champions), yang merupakan rekor Inggris.18 gelar Liga Inggris, 7 Piala FA, serta, 7 kali juara Piala Liga. Stadion mereka berada di Anfield, yang terletak sekitar 4,8 km dari pusat kota Liverpool.


Sejarahnya

Salah satu klub tersukses di Inggris Raya. Didirikan pada 1892 akibat perseteruan antara Komite Everton FC dengan John Holding sebagai Presiden Club yang juga pemilik stadion Anfield. Akibat dari perseteruan itu, Everton akhirnya pindah ke stadion Goodison Park dan John Holding menjadikan stadion Anfield sebagai kandang Liverpool FC sampai sekarang. Klub sempat diberi nama Everton FC and Athletic Grounds, Ltd., atau diringkas Everton Athletic, namun FA menolak mengakui ada dua tim bernama Everton. Akhirnya pada bulan Juni 1892 John Houlding pun akhirnya memilih nama Liverpool

Pada musim pertamanya, Liverpool FC berhasil menjuarai Lancashire League sebelum akhirnya bergabung dengan Divisi II Liga Inggris pada musim 1893/94. Pada musim pertamanya di Divisi II Liga Inggris, Liverpool FC langsung menjadi juara dan berhak untuk promosi ke Divisi I Liga Inggris ( sekarang Premiere League ). Tak butuh lama bagi Liverpool untuk mencicipi gelar di liga, karena pada musim pertamanya di Divisi I ini (musim 1900/01), Liverpool sukses menjuarai Divisi Satu dan mengulanginya lagi lima tahun kemudian. Liverpool FC sukses meraih juara liga 2 musim berturut-turut yaitu musim 1921/22 dan 1922/23, namun tidak mendapatkan tropi lagi sampai musim 1946/47 ketika berhasil meraih gelar liganya yang ke 5. Final Piala FA pertama dilakukan pada 1914, meskipun akhirnya mereka dikalahkan Burnley 1-0. Setelah mengarungi Divisi I selama lebih dari 50 tahun, akhirnya Liverpool FC mengalami kemerosotan dan terdegradasi ke Divisi II pada musim 1953/54.

Liverpool sempat terseok-seok sebelum akhirnya Bill Shankly datang sebagai manajer pada bulan Desember 1959. Shankly merombak tim secara besar-besaran dengan melepas 24 pemain lama dan menggunakan sebuah ruangan di stadion Anfield untuk menggelar rapat kepelatihan. Ruangan ini di namakan 'The Boot Room' yang berhasil melahirkan manajer-manajer legendaris Liverpool di kemudian hari. Di ruangan inilah Bill Shankly dan anggota 'Boot Room' lainnya seperti Bob Paisley, Joe Fagan dan Reuben Bennett mulai membangun kekuatan Liverpool FC yang membuat iri tim musuh. Hasil dari renovasi yang dilakukan oleh Bill Shankly mulai membuahkan hasil ketika berhasil promosi ke Divisi I pada musim 1961/62 dan menjadi juara liga pada musim 1963/64. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai Liga pada musim 1965/66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara Liga dan piala UEFA pada musim kompetisi 1972/73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun. Pemain dan Liverpudlian ( julukan untuk penggemar fanatik Liverpool FC ) berusaha untuk membujuk, bahkan para pekerja di Liverpool mengancam akan melakukan mogok kerja. Tetapi Bill Shankly tetap pada pendiriannya dan menyerahkan tongkat manajerial kepada asisten-nya yaitu Bob Paisley. Bill Shankly akhirnya pensiun pada tahun 1974 dan bergabung dengan Liverpudlian di tribun The Kop.

Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool FC dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool FC. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, beliau memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champion, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Dengan semua gelar itu tidak salah bila Bob Paisley menjadi manajer tersukses yang pernah menangani klub Inggris. Tidak hanya sukses memberikan gelar untuk Liverpool FC, tetapi Bob Paisley juga sukses dalam melakukan regenerasi di tubuh Liverpool FC dengan tampilnya para bintang muda seperti : Graeme Souness, Alan Hansen, Kenny Dalglish dan Ian Rush. Walaupun Bob Paisley akan mewariskan sebuah skuad muda yang sangat hebat dan berbakat, tetapi dengan semua torehan gelar itu akan menjadi sangat berat buat siapapun penerusnya.

Sebagai penerus Bob Paisley yang pensiun di tahun 1983, Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun, berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga, juara Piala Liga dan juara Piala Champion. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepakbola Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Sayangnya, catatan keemasan itu sedikit ternoda oleh insiden di stadion Heysel. Insiden yang terjadi sebelum pertandingan final Piala Champion antara Liverpool FC dan Juventus ini menewaskan 39 orang, sebagian besar adalah pendukung Juventus. Insiden ini mengakibatkan pelarangan bagi semua klub sepakbola Inggris untuk berkompetisi di Eropa selama 5 tahun. Dan Liverpool FC dilarang mengikuti semua kompetisi Eropa selama 10 tahun yang akhirnya dikurangi menjadi 6 tahun. Selain itu, 14 Liverpudlian didakwa bersalah atas peristiwa yang dikenal dengan Tragedi Heysel. Setelah peristiwa mengerikan itu, Joe Fagan memutuskan untuk pensiun dan memberikan tongkat manajerial selanjutnya kepada Kenny Dalglish yang ditunjuk sebagai player-manager. Joe Fagan menyerahkan tugas manajerial Liverpool FC kepada Kenny Dalglish yang pada saat itu sudah menjadi pemain hebat tetapi masih harus membuktikan kapabilitas sebagai seorang manajer.

Pada masa kepemimpinan Kenny Dalglish, Liverpool FC dibawa menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985/86. Bila tidak terkena sangsi dari UEFA, bisa dipastikan Liverpool FC menjadi penantang serius untuk merebut Piala Champion pada saat itu. Kesuksesan Liverpool FC di masa kepemimpinan Kenny Dalglish kembali dibayangi kejadian mengerikan lainnya yaitu Tragedi Hillsborough. Pada pertandingan semi-final Piala FA melawan Nottingham Forrest tanggal 15 April 1989, ratusan penonton dari luar stadion memaksa masuk ke dalam stadion yang mengakibatkan Liverpudlian yang berada di tribun terjepit pagar pembatas stadion. Hal ini mengakibatkan 94 Liverpudlian meninggal di tempat kejadian, 1 Liverpudlian meninggal 4 hari kemudian di rumah sakit dan 1 Liverpudlian lainnya meninggal dunia setelah koma selama 4 tahun. Akibat Tragedi Hillsborough ini pemerintah Inggris melakukan penelitian kembali mengenai faktor keamanan stadion sepakbola di negaranya. Dikenal dengan sebutan Taylor Report, menyebutkan bahwa penyebab dari Tragedi Hillsborough ini adalah faktor penonton yang melebihi kapasitas stadion karena kurangnya antisipasi dari pihak keamanan. Akhirnya pemerintah Inggris mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan setiap klub divisi I Inggris untuk meniadakan tribun berdiri. Setelah menjadi saksi hidup dari tragedi mengerikan Heysel dan Hillsborough, 'King' Kenny Dalglish tidak pernah bisa lepas dari trauma yang menghinggapi dirinya. Akhirnya pada tanggal 22 Februari 1990 beliau mengumumkan pengunduran dirinya sebagai manajer Liverpool FC. Pengumuman yang sangat mengejutkan dunia sepakbola pada saat itu, karena Liverpool FC sedang bersaing ketat dengan Arsenal dalam perebutan gelar Liga Inggris. Alasan yang disebutkan oleh Kenny Dalglish pada saat itu adalah tidak bisa lagi menghadapi tekanan dalam menahkodai Liverpool FC. Selama beberapa minggu Liverpool FC ditangani oleh pelatih tim utama Ronnie Moran sebelum akhirnya Liverpool FC menunjuk Graeme Souness sebagai manajer berikutnya. 'King' Kenny Dalglish kemudian dikenang sebagai legenda terhebat Liverpool FC karena sangat sukses baik sebagai pemain maupun manajer.

JEPANG NEGARA KEBUDAYAAN



Negara Jepang merupakan Negara kepulauan yang terletak di Benua asia bagian tiur, bertetangga dengan Rusia di sebelah barat, degan Korea Utara dan Korea Selatan di bagian selatan, dan dengan China di bagian barat daya. Negara Jepang yang terkenal dengan sebutan negara matahari terbit. Jepang juga merupakan Negara yang maju. Walaupun masyarakatnya sedikit, tapi kualitas Sumber Daya Manusia di Jepang sangat bagus. Orang-orang jepang sangat rajin, displin, pintar dan pekerja keras, setiap hari mereka selalu sibuk bekerja dan tidak ada kata putus asa. Penghasilannyapun sangat tinggi. System perekonomian yang baik, membuat msyarakat Jepang sejahtera.
Selain itu, Jepang terkenal dengan keindahan budayanya. Masyarakat Jepang sangat erat dengan budayanya. Kemudian, Negara Jepang juga terkenal dengan keindahan bunga sakuranya, bunga yang tumbuh pada saat musim semi di jepang, dan indah ketika bunga sakura itu sedang berguguran, dimana ketika pada saat bunga sakura berguguran, orang-orang Jepang mempunyai kebiasaan melakukan makan-makan dibawah pohon bunga sakura yang sedang berguguran tersebut, dan kebiasaan itu disebut hanami. Kebudayaan Jepang yag lainya itu adalah hinamatsuri. Hinamatsuri merupakan hari anak perempuan. Pada hari ini orang tua yang mempunyai anak perempuan harus merayakannya dan memajang boneka yang disebut hinaningyo. Kemudian, kodomo no hi. Kodomi no hi merupakan hari anak laki-laki. Bagi orang tua yang mempunyai anak laki-laki harus merayakannya dan memajang koi no bori. Koi no bori merupakan bendera ikan gurami, dan bendera gurami tersebut mengadung makna tersendiri. Dan masih banyak lagi kebudayan-kebudayaan Jepang yang sangat unik-unik.
Selain kebudaaannya yang unik-unik. Masakan Jepangpun enak-enak, sehat, dan bergizi. Jepang yang kaya akan hasil lautnya. Banyak masakan Jepang yang dibuat dari ikan, seperti nigiri sushi, sashimi, dan sebagainya. Masakan jepang yang lain, seperti takoyaki, okonomiyaki, dorayaki, taiyaki, sobayaki, soba, dan sebagainya. Masyarakat Jepang senang mengkonsumsi ikan laut, orang Jepang tidak suka dengan ikan darat. Karena kandungan vitamin dalam ikan laut lebih bagus dari ikan darat. Orang jepag mengkonsumsi ikan laut biasanya mentah-mentah tidak di masak dulu. Sashimi merupakan masakan ikan mentah. Kenapa tidak dimasak dahulu? Karena ikan yang masuh mentah, kandungan vitamin yang ada di dalam ikan tersebut masih terkandung, berbeda dengan ikan yang sudah dimasak, yang sudah tercampur oleh minyak dan bumbu-bumbu masakan yang membuat kadar vitamin dalam ikan berkurang. Maka dari itu, masyarakat Jepang pintar-pintar karena mereka senang mengkonsumsi ikan-ikan. Tapi, tidak dengan makan saja mereka pintar-pintar, bekerja keras juga salah satu factor pendorognya, serta pola hidup sehat.
Kemudian, ikan koi merupakan ikan khas Jepang. Warnanya yang cerah dan bermotif unik. Di Jepang ikan koi merupakan ikan dewa. Di Jepang ikan koi sangat dilindungi oleh pemerintah. Dimana ikan koi tersebut tidak boleh dibunuh. Di salah satu taman di Jepang, terdapat kolam ikan yang berisi banyak ikan koi. Orang-orang boleh melihat-lihat ikan tersebut, akan tetapi jangan di ambil dan dibawa pulang apalagi sampai dibunuh. Karena jika ketahuan ada orang yang betindak seperti itu akan kena sanksi.

Rabu, 21 Desember 2011

KPK Santai Dibilang Kehilangan Kepercayaan



Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi santai hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menempatkan KPK di urutan dua setelah Kepolisian RI terkait tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Juru Bicara KPK Johan Budi SP mengatakan, apapun hasil survei itu harus dipandangnya sebagai peringatan untuk melakukan perbaikan ke depan. "Untuk memperbaiki kinerja agar dukungan masyarakat tidak menurun ke KPK. Kami akan bekerja lebih keras," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi SP di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/11/2011).
JSI hari ini di hotel Sultan merilis hasil surveinya yang menemukan bahwa masyarakat masih lebih percaya dengan lembaga penegak hukum Polri. Polri mendapat suara sebesar 53,6 persen sedangkan KPK berada diurutan nomer dua yaitu sebanyak 45 persen.

Diakui Johan dukungan kepada KPK belakangan ini sedang menurun. Namun bukan lantas bisa dibandingkan dengan lembaga penegak hukum lainnya. Dengan adanya survei itu, KPK menilai bisa digunakan untuk acuan dalam memperbaiki kinerja baik internal maupun dalam rangka pemberantasan korupsi.

"Tidak ada gunanya aparat penegak hukum lakukan penegakan hukum tanpa didukung masyarakat," jelas dia lagi.                                                                                                  .

Namun demikian Johan juga mempertanyakan bagaimana metode yang digunakan dalam survei tersebut. Karena menurutnya masyarakat Indonesia yang mencapai 230 juta jiwa tidak mungkin hanya diwakili dengan responden yang jumlahnya terbatas.

"Nah itu perlu dilihat bagaimana metodenya dan siapa saja respondennya atau samplenya. Karena tidak mungkin 230 juta penduduk Indonesia hanya diwakili 1.000 orang. Tapi apapun itu bagi kami sebagai bahan untuk introspeksi.
Sumber : Inilah.com
Pendapat saya :
KPK harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat indonesia terhadap kinerja nya dalam pemberantasan korupsi di indonesia, dengan cara lebih tegas dan bersungguh-sungguh tidak setengah-tengah dalam memberantas korupsi terutama di kalangan pejabat tinggi negara. Tetapi sekarang apa yang kita lihat KPK terlalu takut (ciut) untuk membongkar kasus dugaan korupsi di kalangan pejabat tinggi contoh yang paling nyata adalah kasus bank Century, KPK terlalu takut untuk membongkar siapa pelaku di balik kasus bank Century, padahal bila di bongkar sampe ke akar-akarnya mungkin kasus ini bisa menyeret beberapa pejabat tinggi yang berkuasa saat ini. Sangat berbeda pada masa kepemimpinan Antashari Azhar, beliau sangat tegas dan bersungguh-sungguh untuk memberantas korupsi di indonesia, beliau begitu gigih ingin indonesia bersih dari para tikus-tikus pemakan uang rakyat (koruptor) meskipun para koruptor tersebut adalah para pejabat tinggi negara, beliau tidak takut atau gentar meskipun berbagai ancaman telah dia terima. Akibat kegigihannya dalam memberantas korupsi, sekarang Antashari Azhar telah di jebak dalam kasus pembunuhan yang menyangkut dirinya, menurut saya kasus tersebut terlalu mengada-ngada dan terdapat banyak sekali rekayasa, kasus tersebut hanya permainan politik para koruptor saja yang ingin pemimpin seperti dia di jebloskan ke penjara agar mereka (koruptor) bisa lebih leluasa untuk kembali memakan uang rakyat. Untuk sekarang KPK harus bisa mencari pemimpin seperti sosok Antashari Azhar yang berani dan tegas memberantas korupsi di indonesia, agar masyarakat kembali percaya terhadap kinerja KPK dalam memberantas korupsi di negara ini, karena untuk sekarang kinerja KPK sangat memprihatinkan sangat takut membongkar kasus dugaan korupsi terhadap para pejabat tinggi negara, itulah penyebab berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja KPK sekarang.
                                                                                                      

HUKUM DI INDONESIA BISA DIBELI



 Bebasnya Gayus Tambunan, terdakwa kasus penggelapan pajak, melenggang keluar-masuk Rumah Tahanan Mako Brimob bukanlah peristiwa baru. Gayus juga menyebut mereka yang menjadi tahanan di rutan Mako melakukan hal serupa. Peristiwa ini hanya segelintir cerita dari praktik buruknya mekanisme penegakan hukum di Indonesia.

          Hal itu disampaikan Kepala Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Negeri Medan (Pusham Unimed), Majda El Muhtaj.  Kasus Gayus yang pelesiran ke Bali, menurutnya, menggambarkan begitu sistematisnya kekuasaan negara 'dijarah' demi kepentingan tertentu.

          "Hukum bisa dibeli dan dijadikan tawar-menawar politik. Naif sekali. Indonesia benar-benar berduka dengan matinya hukum dan keadilan. Korupsi politik adalah fakta keindonesiaan kita hari ini," Majda mengatakan dengan nada tegas.

          Bagi mereka yang memiliki akses pada kekuasaan dan memiliki modal besar, pelayanan hukum terhadap mereka cenderung 'memanjakan'. Tak heran ibarat pisau, Majda menerangkan, begitulah gambaran sederhana penegakan hukum di Indonesia. "Bagian atasnya tumpul dan bagian bawahnya tajam memotong siapa saja yang terbilang miskin dan papa. Hanya dengan perjuangan yang hebat dan revolusioner, penegakan hukum di Indonesia bisa benar-benar berubah," kata Majda.

          "Semangat itu hanya bisa diambil oleh seorang presiden yang cerdas, berani dan peduli atas masa depan bangsanya. SBY gagal. Itulah kalimat yang pas menggambarkan sosok dan kinerja beliau," katanya lagi. Majda melanjutkan bahwa pada periode kedua pemerintahannya, tak ada suara lantang yang diiringi kerja konkrit menghantarkan wujud keadilan hukum yang berperspektif HAM.

          Majda mempertanyakan SBY apakah memang pendiri Partai Demokrat itu menghendaki suasana buruk ini, atau memang ada kekuasaan lain yang telah mengintervensi pemerintahahannya? "Bagi publik, jelas kenyataan ini sebuah anomali sejarah. Bagaimana tidak?" katanya mengakhiri.

PENDAPAT :
                Menurut saya pemerintah harus bersikap lebih tegas terhadap kasus tersebut, karena dengan adanya kasus seperti ini hukum di indonesia telah tercoreng ‘buruk’ di mata dunia. Cara tegas yang harus di lakukan oleh pemerintah kita adalah dengan mencopot jabatan atau mempidanakan para oknum aparat penegak hukum yang nakal dan menggantinya dengan orang-orang yang jujur dan mengetahui akan arti penegakan hukum yang adil.
Sumber : www.waspada.co.id

MASALAH KEMISKINAN DI INDONESIA


        
 Masyarakat miskin Indonesia mencapai 13,33 persen atau sebanyak 31,02 juta orang, dari  jumlah penduduk Indonesia. Ini data yang disajikan Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2010 lalu. Di akhir tahun 2010, jumlah kemiskinan tersebut tentunya tidak jauh berbeda pertambahan ataupun pengurangannya.
Ini berarti bahwa kemiskinan masih merupakan masalah besar bangsa yang sudah puluhan tahun merdeka ini. Bayangkan, dengan jumlah penduduk miskin sebesar itu, kita mencatatkan diri sebagai Negara yang orang miskinnya lebih banyak dari jumlah penduduk Negara tetangga Malaysia. Karena di waktu yang sama Malaysia berpenduduk 26,79 juta orang.
Ironi ini belum terjadi ketika di tahun 1975 dimana kemiskinan bukanlah topik bahasan utama di berbagai seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah seperti tabu membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan dengan sendirinya. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang manganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.
Selama periode 1976-1996 (20 tahun, Repelita II-V) angka kemiskinan Indonesia turun drastis dari 40% menjadi 11% yang dianggap cukup menjadi pembenaran bahwa pertumbuhan ekonomi rata-rata 7% per tahun dalam periode itu adalah faktor penentunya. Maka krismon 1997-98 yang kembali meningkatkan angka kemiskinan menjadi 24% tahun 1998 dengan mudah dijadikan alasan kuat lain bahwa memang pertumbuhan ekonomi adalah segala-galanya.
Perhatian pemerintah terhadap kemiskinan seperti menemukan momentumnya setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.
Bahkan, berdasarkan angka Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2001, persentase keluarga miskin (keluarga prasejahtera dan sejahtera I) pada 2001 mencapai 52,07 persen, atau lebih dari separuh jumlah keluarga di Indonesia. Angka- angka ini mengindikasikan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan selama ini belum berhasil mengatasi masalah kemiskinan di Indonesia.
Program Penanggulangan Kemiskinan bersasaran (targeted poverty alleviation) paling serius dalam sejarah bangsa Indonesia adalah program IDT di sepertiga desa di Indonesia, dan program Takesra/Kukesra di dua pertiga desa lainnya. Keduanya didasarkan atas Inpres 5/1993 dan Inpres 3/1996, yang pertama dengan anggaran APBN dan yang kedua dari APBN ditambah bantuan konglomerat. Program IDT maupun Takesra/Kukesra keduanya dilaksanakan melalui pendekatan kelompok sasaran antara 15-30 kepala keluarga dengan pemberian modal bergulir, yang pertama (IDT) sebagai hibah dan yang kedua sebagai pinjaman/kredit mikro.
Meskipun terkesan sudah gagal total karena tidak ada lagi dana segar yang disalurkan kepada penduduk miskin, dan sudah ada program-program penggantinya yaitu PPK (Program Pengembangan Kecamatan), tetapi penelitian membuktikan sebaliknya.


Penyebab kemiskinan

            Persoalan kemiskinan di Negara berkembang merupakan fenomena global. Karenanya peran berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, para pekerja sosial diperlukan dalam menangani permasalahan kemiskinan sangat diperlukan. Terlebih dalam memberikan masukkan (input) dan melakukan perencanaan strategis (strategic planning) tentang apa yang akan menjadi suatu kebijakan dari pemerintah.
Perlu dibahas tentang macam-macam dan sebab-sebab munculnya kemiskinan yang secara tidak langsung menjadi standar global itu. Pertama, kemiskinan kebudayaan; Biasanya disebabkan adanya kesalahan pada subyeknya. Misalny malas, tidak percaya diri, gengsi, tak memiliki jiwa wirausaha yang kompatibel, tidak mempunyai kemampuan dan keahlian, dan sebagainya.
Kedua, kemiskinan structural; Ini biasanya terjadi disebabkan faktor eksternal yang melatarbelakangi kemiskinan itu sendiri. Faktor eksternal itu biasanya disebabkan kinerja dari pemerintah di antaranya : pemerintah yang tidak adil, korupsi, paternalistik, birokrasi yang berbelit, dan sebagainya.
Selanjutnya ada beberapa dimensi dari akar kemiskinan tersebut. Isbandi Rukminto Adi, Phd menegaskan pula tentang akar kemiskinan berdasarkan level permasalahan dan membaginya menjadi beberapa dimensi, di antaranya:
Pertama, dimensi Mikro : mentalitas materialistic dan ingin serba cepat (instan). Dua, dimensi Mezzo : melemahnya social trust (kepercayaan sosial) dalam suatu komunitas dan organisasi, dan otomatis hal ini sangat berpengaruh terhadap si subyek itu sendiri. Tiga, dimensi Makro : kesenjangan (ketidakadilan) pembangunan daerah yang minus (desa) dengan daerah yang surplus (kota), strategi pembangunan yang kurang tepat (tidak sesuai dengan kondisi sosio-demografis) masyarakat Indonesia. Empat, dimensi Global : adanya ketidakseimbangan relasi antara Negara yang sudah berkembang dengan Negara yang sedang berkembang.


Usaha kecil

            Masalah lain yang kita hadapi adalah kondisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), yang berpotensi menyerap tenaga kerja kurang terdidik, keberadaannya masih belum sepenuhnya mendapat perhatian serius. Berbeda dengan usaha besar yang padat modal dan teknologi, dengan mudahnya digelontori kredit perbankan dan berbagai kemudahan lainnya.
Sebagai gambaran, sepanjang 2010, sekitar 10-15 persen atau sekitar 790 ribu - 1,17 juta pelaku UMKM produksi di Jawa Barat menutup usahanya dan beralih menjadi pedagang produk impor asal Cina. Keuntungan yang lebih besar dan risiko yang lebih kecil menjadi alasan mereka beralih (Pikiran Rakyat, 22 Desember 2010).
Fakta ini menunjukkan bahwa serbuan barang impor, terutama asal China telah mematikan usaha bidang produksi. Di Jawa Barat saja mencapai sejuta UMKM, lalu bagaimana jika ditambah dari provinsi lainnya. Misalkan satu UMKM menampung lima tenaga kerja, maka jutaan orang akan kehilangan pekerjaan. Ini berarti jumlah penduduk miskin pun terus meningkat.
Baik pemerintah maupun pengamat ekonomi mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2011 bisa mencapai 6,2 persen. Namun hal itu sama sekali tidak berarti jika jumlah penduduk miskin tetap banyak. Bahkan jumlah penduduk miskin akan terpicu naiknya harga Sembako dan adanya rencana pemberlakuan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Misalnya ratusan ribu tukang ojek akan menjerit ketika BBM dibatasi, sebagian di antaranya kemudian akan menjadi penganggur. Daya beli masyarakat akan terpangkas besar-besaran, yang akhirnya akan mendongkrak jumlah penduduk miskin.
Kebijakan jalan pintas sering ditempuh pemerintah untuk sekedar “meredam berita” kemiskinan. Lantas, bagaimana solusi untuk mengendalikan pembengkakakan angka kemiskinan? Lebih tepatnya, bagaimana upaya mensejahterakan penduduk miskin, dan mencegah penduduk tidak miskin menjadi miskin. Instrumen yang ada pada pemerintah sebenarnya sudah memadai, ada Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Sosial yang perangkatnya sampai ke tingkat daerah. Begitu pula seluruh Pemerintah Daerah memiliki dinas/instansi yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan. Dalam hal ini pemerintah bisa bekerjasama dengan perusahaan besar yang memiliki  program corporate social responsibility (CSR) dan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta (PTN/PTS) yang memiliki program pengabdian pada masyarakat (PPM).


            Namun yang selalu menjadi masalah adalah kemauan kuat dan muncul dari keinginan kuat untuk membantu rakyat miskin menjadi lebih sejahtera. Apa yang dilakukan belum bersumber dari hati, dan masih sekedar sebuah upaya menggugurkan kewajiban. Itulah sebabnya penduduk miskin yang menjadi sasaran program tetap miskin cenderung tidak terangkat dari kemiskinan.

Pendapat:
Menurut saya, masalah kemiskinan di Indonesia sampai sekarang ini belum teratasi dengan baik oleh pemerintah. Dilihat di lapangan masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya belum sejahtera terutama di bidang ekonomi ini. Pemerintah sebaiknya cepat ambil sikap atau tindakan untuk masalah ini. Jangan hanya menanggapi masalah kalangan atas saja, tetapi kalangan bawah pun harus selalu diperhatikan. 

Sumber: http://www.english.waspada.co.id