Rabu, 02 Januari 2013

Komunikasi


1.    1.   Jelaskan pengertian komunikasi, komunikasi informal dan jaringan komunikasi ?

a.       Pengertian informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting,        karena berdasarkan informasi itu para pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya. Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun cara tertentu.

 Pengertian Informasi Menurut Raymond Mc.leod   Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat  ini atau mendatang .

 Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom., MM adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.


 Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”

 Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.


 Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”


 Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”


 Pengertian Informasi Menurut Para Ahli - Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”


 Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

b.      Pengertian Informasi Informal

Adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor . Tentang komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya , selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif . 
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur terlebih dahulu.

c.       Pengertian Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai sarana komunikasi organisasi.

2.    2.   Pengertian, jenis dan tipe pengawasan ?

a.       Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.



b.      Jenis Pengawasan

1.       Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat (built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas pemerintah.

2.       Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain, pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.

3.       Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”

4.       Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara, pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.” Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban anggaran dan kebijakannegara dapat berjalan sebagaimana direncanakan.

c.       Tipe pengawasan

Dalam pengawasan terdapat beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589). Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus aktivitas pengawasan, antara lain:
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary control).
b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Penjelasan:
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)
Prosedur-prosedur pengawasan pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil yang direncanakan.
Dipandang dari sudut prespektif demikian, maka kebijaksanaan­kebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan mengimplementasikannya.
Merumuskan kebijakan-kebijakan termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan mengimplementasi kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan meliputi:
1.       Pengawasan pendahuluan sumber daya manusia.
2.       Pengawasan pendahuluan bahan-bahan.
3.       Pengawasan pendahuluan modal
4.       Pengawasan pendahuluan sumber-sumber daya finansial
b. Pengawasan Pada Waktu Kerja Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control terutama terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
1.       Mengajarkan para bawahan mereka bagaimana cara penerapan metode­-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
2.       Mengawasi pekerjaan mereka agar pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Proses memberikan pengarahan bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari metode-metode pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan masa mendatang.
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
1.       Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
2.       Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
3.       Pengawasan Kualitas (Quality Control)
4.       Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)

3.       3. Jelaskan Perkembangan  Komunikasi ?

Bisa dikatakan bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting atau vital bagi manusia. Tanpa komunikasi maka manusia bisa dikatakan ‘tersesat’ dalam belantara kehidupan ini. “Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan ‘tersesat’, karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam lingkungan sosial”(Dedy Mulyana, 2003:5).
Betapa pentingnya komunikasi, terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi komunikasi itu sendiri. Perkembangan (media) komunikasi sungguh sangat menakjubkan di alaf keempat ini. Sebagai contoh adalah teknologi percetakan. Dahulu kala, sebelum ditemukannya kertas dan  mesin cetak, manuskrip maupun buku ditulis dengan menggunakan tinta, lalu meningkat dengan munculnya alat cetak sederhana yang mengharuskan operator mesin tersebut menyusun satu demi satu huruf yang diperlukan. Jelas ini memerlukan ketelitian yang sangat dan waktu yang cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan. Akan tetapi saat Gutenberg di tahun 1456 menemukan mesin cetak, maka pekerjaan pencetakan bisa dilakukan dalam hitungan jam.
Selain itu, mengatasi persoalan waktu  kemajuan teknologi komunikasi bisa mengaburkan batas-batas geografis atau wilayah. Munculnya alat-alat elektronik dengan sistem komputerisasinya menyebabkan teknologi dalam berkomunikasi ini berkembang dengan sangat pesatnya. Sebagai ilustrasi, kemunculan internet dan perangkat pendukungnya berupa e-mail atau surat elektronik dianggap sebagai teknologi tercepat yang dapat menggantikan keberadaan surat pos. Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi kemunculan telepon genggam dengan fasilitas SMS (short message service) atau layanan pesan singkat mampu mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul bila menggunakan e-mail, salah satunya adalah penggunaan telepon genggam dalam kondisi dan wilayah yang berbeda.
Seiring dengan semakin majunya teknologi dalam berkomunikasi membawa implikasi yang tidak sedikit kepada manusia.  Implikasi ini berkaitan erat dengan hubungan antarmanusia dalam komunikasi yang menurut Little John (1996:251-280) melibatkan empat dimensi, yaitu emotional arousal, composure, and formality; intimay and similarity; immediacy (liking); dan dominance-submission. Gaya hidup, kemudahan, pemangkasan waktu bahkan kecepatan dalam menyampaikan pesan telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan manusia sebagai individu  sosial yang memerlukan interaksi dengan individu lainnya.
Pada kenyataannya (media) komunikasi yang semakin canggih ini  bermula dari hal-hal sederhana atau bahkan tidak bisa dibayangkan pada awal mulanya. Dari sekadar bahasa-bahasa sederhana layaknya bahasa isyarat, gambar-gambar di gua-gua atau pictograph hingga kode-kode/bunyi titik panjang-pendek dalam komunikasi rahasia Sandi Morse.
Pengertian dan Perkembangan Komunikasi
Dalam konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk mempengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam proses berinteraksi inilah   Pengertian komunikasi.
Lalu kapankah manusia berkomunikasi?
Wilbur Schrammd an William E Porter setidaknya mencatat ada 5 teori dimana manusia mulai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Pertama, teori bow-wow yang menggambarkan bahwa manusia pertama kali menggunakan bahasa lisan dengan meniru bunti-bunyian yang bersifat alami, seperti suara rintik hujan maupun gemuruh. Kedua, teori poo-poo merupakan era di mana manusia menggunakan bahasa yang sesuai dengan perwakilan emosi yang mereka alami seperti perasaan takut, kesakitan, gembira dan sebagainya. Ketiga,  teori sing-song, yaitu bahasa yang digunakan dalam komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau nyanyian saat mereka merayakan sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara api unggun yang dilakukan oleh suku-suku indian. Keempat, teori Yo-heave-ho merupakan bahasa komunikasi yang berkemgang dari sungutan yang terjadi karena pergerakan fisik. Terakhir, Kelima, teori yuk-yuk bahwa terjadinya kata karena adanya bunyi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Selanjutnya perkembangan komunikasi manusia semakin hari semakin berkembang. Perkembangan ini dimulakan dengan masa sejarah dimana manusia untuk pertama kali mengenal dengan apa yang disebut tulisan. Memang pada awalnya kemampuan tulisan tidaklah sekompleks dan semaju sekarang. Manusia awal menggunakannya dengan simbol-simbol yang sangat sederhana dan berlangsung selama lebih dari berada-abad tahun lamanya. Ini dibukitikan dengan adanya gambar-gambar sederhana yang ditemukan di gua-gua. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa manusia mulai pertama kali menggunakan bahan tulisan dengan aksara yang lebih maju dan tersusun pada masa 4000 tahun sebelum masehi dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di sekitar Sungai Tigris atau Babylonia (Irak).
Perkembangan akasara yang semakin  tersusun menyebabkan manusia mulai beralih untuk menuliskannya melalui media. Pada masa awal dapat dijumpai pada adanya pahatan pada papan yang dilakukan oleh bangsa Kreta, melalui jerami papyrus di Mesir, kulit binatang di Pegamon, batang bambu di Cina, atau daun kurma di semenanjung Arab. Hingga pada akhirnya saat ditemukan alat cetak oleh Gutenberg di Mainz (Jerman) membawa kemajuan proses komunikasi yang terjadi di antara manusia.  Bahkan di awal alaf ketiga ini komunikasi terjadi dengan menggunakan alat yang semakin canggih dan baru setiap waktunya.

Sumber :