1. 1. Jelaskan pengertian komunikasi, komunikasi
informal dan jaringan komunikasi ?
a.
Pengertian informasi
Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang berguna
untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (atau meningkatkan pengetahuan) Informasi menjadi penting, karena berdasarkan informasi itu para
pengelola dapat mengetahui kondisi obyektif perusahaannya.
Informasi tersebut merupakan hasil pengolahan data atau
fakta yang dikumpulkan dengan metode ataupun
cara tertentu.
Pengertian
Informasi Menurut
Raymond Mc.leod Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi
pengambilan keputusan saat ini atau mendatang .
Pengertian Informasi Menurut Tata Sutabri, S.Kom.,
MM adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan
untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999:
692), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata
(fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”
Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999)
mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa
sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.
Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar,
(2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar
untuk mengambil keputusan yang tepat”
Pengertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995:
28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk
membuat keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Para Ahli - Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah
data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah
untuk menghasilkan sebuah keputusan”
Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991:
28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang
berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini
atau mendatang”
b. Pengertian Informasi Informal
Adalah komunikasi antara orang yang ada
dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan
dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara
hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang
bersifat pribadi dan privat seperti isu , gossip , atau rumor . Tentang
komunikasi informal sebaiknya tidak dilakukan berdasarkan informasi yang masih
belum jelas dan tidak akurat , carilah sumber informasi yang dapat dipercaya ,
selalu gunakan akal sehat dan bertindak berdasarkan pikiran yang positif .
Informasi dalam komunikasi informal biasanya timbul melalui
rantai kerumunan di mana seseorang menerima informasi dan diteruskan kepada
seseorang atau lebih dan seterusnya sehingga informasi tersebut tersebar ke
berbagai kalangan . Implikasinya adalah kebenaran informasi tersebut menjadi
tidak jelas atau kabur . Meski demikian komunikasi informal akan untuk memenuhi
kebutuhan sosial , mempengaruhi orang lain , dan mengatasi kelambatan
komunikasi formal yang biasanya cenderung kaku dan harus melalui berbagai jalur
terlebih dahulu.
c.
Pengertian Jaringan
Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah saluran yang digunakan untuk
meneruskan pesan dari satu orng ke orang lain. Jaringan ini dapat dilihat dari
dua perspektif. Pertama, kelompok kecil sesuai dengan sumberdaya yang
dimilikinya akan mengembangkan pola komunikasi yang menggabungkan beberapa
struktur jarngan komunikasi. Jaringan komunikasi ini kemudian merupakan sistim
komunikasi umum yang akan digunakan oleh kelompok dalam mengirimkan pesan dari
satu orang keorang lainnya. Kedua, jaringan komunikasi ini bias dipandang
sebagai struktur yang diformalkan yang diciptakan oleh organisasi sebagai
sarana komunikasi organisasi.
2. 2. Pengertian, jenis dan tipe pengawasan ?
a.
Pengertian Pengawasan
Pengawasan
adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah
telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
atau pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna mencapai
tujuan perusahaan atau pemerintahan. Dari beberapa pendapat
tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan merupakan hal penting
dalam menjalankan suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan
yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.
b.
Jenis Pengawasan
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern
adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam
lingkungan unit organisasi yang bersangkutan.” Pengawasan dalam bentuk ini
dapat dilakukan dengan cara pengawasan atasan langsung atau pengawasan melekat
(built in control) atau pengawasan yang dilakukan secara rutin oleh
inspektorat jenderal pada setiap kementerian dan inspektorat wilayah untuk
setiap daerah yang ada di Indonesia, dengan menempatkannya di bawah pengawasan Kementerian Dalam Negeri.
Pengawasan ekstern
adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit
organisasi yang diawasi. Dalam hal ini di Indonesia adalah Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), yang merupakan lembaga tinggi negara yang terlepas dari
pengaruh kekuasaan manapun. Dalam menjalankan tugasnya, BPK tidak mengabaikan
hasil laporan pemeriksaan aparat pengawasan intern pemerintah, sehingga sudah
sepantasnya di antara keduanya perlu terwujud harmonisasi dalam proses
pengawasan keuangan negara. Proses harmonisasi demikian tidak mengurangi
independensi BPK untuk tidak memihak dan menilai secara obyektif aktivitas
pemerintah.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif
lebih dimaksudkan sebagai, “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan
sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan.” Lazimnya, pengawasan ini dilakukan pemerintah dengan maksud
untuk menghindari adanya penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan
membebankan dan merugikan negara lebih besar. Di sisi lain, pengawasan ini juga
dimaksudkan agar sistem pelaksanaan anggaran dapat berjalan sebagaimana yang
dikehendaki. Pengawasan preventif akan lebih bermanfaat dan bermakna jika
dilakukan oleh atasan langsung, sehingga penyimpangan yang kemungkinan
dilakukan akan terdeteksi lebih awal.
Di sisi lain,
pengawasan represif adalah “pengawasan yang dilakukan terhadap suatu kegiatan
setelah kegiatan itu dilakukan.” Pengawasan model ini lazimnya dilakukan pada
akhir tahun anggaran, di mana anggaran yang telah ditentukan kemudian
disampaikan laporannya. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan dan pengawasannya
untuk mengetahui kemungkinan terjadinya penyimpangan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat
(aktif) dilakukan sebagai bentuk “pengawasan yang dilaksanakan di tempat
kegiatan yang bersangkutan.” Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif)
yang melakukan pengawasan melalui “penelitian dan pengujian terhadap
surat-surat pertanggung jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran.” Di sisi lain, pengawasan berdasarkan pemeriksaan kebenaran
formil menurut hak (rechmatigheid) adalah “pemeriksaan terhadap
pengeluaran apakah telah sesuai dengan peraturan, tidak kadaluarsa, dan hak itu
terbukti kebenarannya.” Sementara, hak berdasarkan pemeriksaan kebenaran
materil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid) adalah
“pemeriksaan terhadap pengeluaran apakah telah memenuhi prinsip ekonomi, yaitu
pengeluaran tersebut diperlukan dan beban biaya yang serendah mungkin.”
4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid)
dan pemeriksaan kebenaran materiil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid).
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara,
pengawasan ditujukan untuk menghindari terjadinya “korupsi, penyelewengan, dan
pemborosan anggaran negara yang tertuju pada aparatur atau pegawai negeri.”
Dengan dijalankannya pengawasan tersebut diharapkan pengelolaan dan pertanggung jawaban
anggaran dan kebijakannegara dapat berjalan
sebagaimana direncanakan.
c. Tipe pengawasan
Dalam pengawasan terdapat
beberapa tipe pengawasan seperti yang diungkapkan Winardi (2000, hal. 589).
Fungsi pengawasan dapat dibagi dalam tiga macam tipe, atas dasar fokus
aktivitas pengawasan, antara lain:
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary
control).
b. Pengawasan pada saat kerja berlangsung (cocurrent control)
c. Pengawasan Feed Back (feed
back control)
Penjelasan:
a. Pengawasan Pendahuluan (preliminary contro)
Prosedur-prosedur pengawasan
pendahuluan mencakup semua upaya manajerial guna memperbesar kemungkinan bahwa
hasil-hasil aktual akan berdekatan hasilnya dibandingkan dengan hasil-hasil
yang direncanakan.
Dipandang dari sudut prespektif
demikian, maka kebijaksanaankebijaksanaan merupakan pedoman-pedoman untuk
tindakan masa mendatang. Tetapi, walaupun demikian penting untuk membedakan
tindakan menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tindakan
mengimplementasikannya.
Merumuskan kebijakan-kebijakan
termasuk dalam fungsi perencanaan sedangkan tndakan mengimplementasi
kebijaksanaan merupakan bagian dari fungsi pengawasan.
Pengawasan pendahuluan
meliputi:
1. Pengawasan pendahuluan sumber
daya manusia.
2. Pengawasan pendahuluan
bahan-bahan.
3. Pengawasan pendahuluan modal
4. Pengawasan pendahuluan
sumber-sumber daya finansial
b. Pengawasan Pada Waktu Kerja
Berlangsung (concurrent control)
Concurrent control terutama
terdiri dari tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan para
bawahan mereka.
Direction berhubungan dengan
tindakan-tindakan para manajer sewaktu mereka berupaya untuk:
1. Mengajarkan para bawahan mereka
bagaimana cara penerapan metode-metode serta prosedur-prsedur yang tepat.
2. Mengawasi pekerjaan mereka agar
pekerjaan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Proses memberikan pengarahan
bukan saja meliputi cara dengan apa petunjuk-petunjuk dikomunikasikan tetapi ia
meliputi juga sikap orang-orang yang memberikan penyerahan.
c. Pengawasan Feed Back (feed back control)
Sifat kas dari metode-metode
pengawasan feed back (umpan balik) adalah bahwa dipusatkan perhatian pada
hasil-hasil historikal, sebagai landasan untuk mengoreksi tindakan-tindakan
masa mendatang.
Adapun sejumlah metode
pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh dunia bisnis yaitu:
1. Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
2. Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis).
3. Pengawasan Kualitas (Quality Control)
4. Evaluasi Hasil Pekerjaan
Pekerja (Employee Performance
Evaluation)
3. 3. Jelaskan Perkembangan Komunikasi ?
Bisa dikatakan
bahwa komunikasi merupakan hal yang terpenting atau vital bagi manusia. Tanpa
komunikasi maka manusia bisa dikatakan ‘tersesat’ dalam belantara kehidupan
ini. “Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan
‘tersesat’, karena ia tidak bisa menaruh dirinya dalam lingkungan sosial”(Dedy
Mulyana, 2003:5).
Betapa
pentingnya komunikasi, terlihat dari semakin inovatifnya perkembangan teknologi
komunikasi itu sendiri. Perkembangan (media) komunikasi sungguh sangat
menakjubkan di alaf keempat ini. Sebagai contoh adalah teknologi percetakan.
Dahulu kala, sebelum ditemukannya kertas dan mesin cetak, manuskrip
maupun buku ditulis dengan menggunakan tinta, lalu meningkat dengan munculnya
alat cetak sederhana yang mengharuskan operator mesin tersebut menyusun satu
demi satu huruf yang diperlukan. Jelas ini memerlukan ketelitian yang sangat
dan waktu yang cukup lama bahkan hingga berbulan-bulan. Akan tetapi saat
Gutenberg di tahun 1456 menemukan mesin cetak, maka pekerjaan pencetakan bisa
dilakukan dalam hitungan jam.
Selain
itu, mengatasi persoalan waktu kemajuan teknologi komunikasi bisa
mengaburkan batas-batas geografis atau wilayah. Munculnya alat-alat elektronik
dengan sistem komputerisasinya menyebabkan teknologi dalam berkomunikasi ini
berkembang dengan sangat pesatnya. Sebagai ilustrasi, kemunculan internet dan
perangkat pendukungnya berupa e-mail atau surat elektronik dianggap sebagai
teknologi tercepat yang dapat menggantikan keberadaan surat pos. Akan tetapi
seiring dengan perkembangan teknologi kemunculan telepon genggam dengan
fasilitas SMS (short message service) atau layanan pesan singkat mampu
mengatasi kendala-kendala yang mungkin timbul bila menggunakan e-mail, salah
satunya adalah penggunaan telepon genggam dalam kondisi dan wilayah yang
berbeda.
Seiring
dengan semakin majunya teknologi dalam berkomunikasi membawa implikasi yang
tidak sedikit kepada manusia. Implikasi ini berkaitan erat dengan
hubungan antarmanusia dalam komunikasi yang menurut Little John (1996:251-280)
melibatkan empat dimensi, yaitu emotional arousal, composure, and formality;
intimay and similarity; immediacy (liking); dan dominance-submission. Gaya
hidup, kemudahan, pemangkasan waktu bahkan kecepatan dalam menyampaikan pesan
telah menjadi tolak ukur bagi perkembangan manusia sebagai individu sosial
yang memerlukan interaksi dengan individu lainnya.
Pada
kenyataannya (media) komunikasi yang semakin canggih ini bermula dari
hal-hal sederhana atau bahkan tidak bisa dibayangkan pada awal mulanya. Dari
sekadar bahasa-bahasa sederhana layaknya bahasa isyarat, gambar-gambar di
gua-gua atau pictograph hingga kode-kode/bunyi titik panjang-pendek dalam
komunikasi rahasia Sandi Morse.
Pengertian
dan Perkembangan Komunikasi
Dalam
konteks hubungan sosial, setiap individu akan berinteraksi dengan individu
lainnya. Interaksi tersebut dilakukan karena adanya maksud, baik itu untuk
mempengaruhi individu maupun tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam proses
berinteraksi inilah Pengertian komunikasi.
Lalu
kapankah manusia berkomunikasi?
Wilbur
Schrammd an William E Porter setidaknya mencatat ada 5 teori dimana manusia
mulai berkomunikasi dengan menggunakan bahasa. Pertama, teori bow-wow yang
menggambarkan bahwa manusia pertama kali menggunakan bahasa lisan dengan meniru
bunti-bunyian yang bersifat alami, seperti suara rintik hujan maupun gemuruh.
Kedua, teori poo-poo merupakan era di mana manusia menggunakan bahasa yang
sesuai dengan perwakilan emosi yang mereka alami seperti perasaan takut,
kesakitan, gembira dan sebagainya. Ketiga, teori sing-song, yaitu bahasa
yang digunakan dalam komunikasi pada masa awal merupakan ucapan atau nyanyian
saat mereka merayakan sesuatu. Misalnya dapat di saksikan dalam upacara-upacara
api unggun yang dilakukan oleh suku-suku indian. Keempat, teori Yo-heave-ho
merupakan bahasa komunikasi yang berkemgang dari sungutan yang terjadi karena
pergerakan fisik. Terakhir, Kelima, teori yuk-yuk bahwa terjadinya kata karena
adanya bunyi yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tertentu.
Selanjutnya
perkembangan komunikasi manusia semakin hari semakin berkembang. Perkembangan
ini dimulakan dengan masa sejarah dimana manusia untuk pertama kali mengenal
dengan apa yang disebut tulisan. Memang pada awalnya kemampuan tulisan tidaklah
sekompleks dan semaju sekarang. Manusia awal menggunakannya dengan
simbol-simbol yang sangat sederhana dan berlangsung selama lebih dari
berada-abad tahun lamanya. Ini dibukitikan dengan adanya gambar-gambar
sederhana yang ditemukan di gua-gua. Bahkan sebuah penelitian menemukan bahwa
manusia mulai pertama kali menggunakan bahan tulisan dengan aksara yang lebih
maju dan tersusun pada masa 4000 tahun sebelum masehi dengan ditemukannya tanah
liat yang bertulis di sekitar Sungai Tigris atau Babylonia (Irak).
Perkembangan
akasara yang semakin tersusun menyebabkan manusia mulai beralih untuk
menuliskannya melalui media. Pada masa awal dapat dijumpai pada adanya pahatan
pada papan yang dilakukan oleh bangsa Kreta, melalui jerami papyrus di Mesir,
kulit binatang di Pegamon, batang bambu di Cina, atau daun kurma di semenanjung
Arab. Hingga pada akhirnya saat ditemukan alat cetak oleh Gutenberg di Mainz
(Jerman) membawa kemajuan proses komunikasi yang terjadi di antara
manusia. Bahkan di awal alaf ketiga ini komunikasi terjadi dengan
menggunakan alat yang semakin canggih dan baru setiap waktunya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar