Kata
Turunan
Kata turunan adalah kata dasar yang
mendapat imbuhan, baik berupa awalan, sisipan atau akhiran, maupun gabungan
kata.kata turunan termasuk salah satu unsur pembentuk kalimat selain kata dasar
dalam setiap penulisan artikel.
Secara umum, pembentukan kata
turunan dengan imbuhan mengikuti aturan penulisan kata yang ada di bagian
sembelumnya. Berikut adalah beberapa informasi tambahan untuk melengkapi aturan
tersebut.
Jenis imbuhan dalam bahasa indonesia dapat dikelompokkan
menjadi:
- Imbuhan sederhana : hanya
terdiri dari salah satu awalan atau akhiran.
1.
Awalan: me-, ber-, di-, ter-, ke-, pe-, per-, dan se-.
2.
Akhiran:-kan,-an,-i,-lah, dan –nya.
3.
Imbuhan gabungan: gabungan dari lebih dari satu awalan
atau akhiran.
4.
Ber-an dan ber-i.
5.
Di-kan dan di-i.
6.
Diper-kan dan diper-i.
7.
Ke-an dan ke-i.
8.
Me-kan dan me-i.
9.
Memper-kan dan mempe-i.
10.
Pe-an dan pe-i.
11.
Per-an dan per-i.
12.
Se-nya.
13.
Ter-kan dan ter-i.
14.
Imbuhan spesifik: digunakan untuk kata-kata tertentu
(serapan asing).
15.
Akhiran: -man,-wan,-wati dan –ita.
16.
Sisipan : -in- , -em- , -el- dan –er-.
·
Awalan me-
- Pembentukan dengan awalan me-memiliki aturan
sebagai berikut:
1.
tetap, jika huruf
pertama kata dasar adalah l, m, n, q, r, atau w. Contoh: me- + luluh → meluluh,
me- + makan → memakan.
2.
me- → mem-, jika
huruf pertama kata dasar adalah b, f, p*, atau v. Contoh: me- + baca → membaca,
me- + pukul → memukul*, me- + vonis → memvonis, me- + fasilitas + i →
memfasilitasi.
3.
me- → men-, jika
huruf pertama kata dasar adalah c, d, j, atau t*. Contoh: me- + datang →
mendatang, me- + tiup → meniup*.
4.
me- → meng-, jika
huruf pertama kata dasar adalah huruf vokal, k*, g, h. Contoh: me- + kikis →
mengikis*, me- + gotong → menggotong, me- + hias → menghias.
5.
me- → menge-,
jika kata dasar hanya satu suku kata. Contoh: me- + bom → mengebom,
me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
me- + tik → mengetik, me- + klik → mengeklik.
6.
me- → meny-, jika
huruf pertama adalah s*. Contoh: me- + sapu → menyapu*.
- Huruf dengan tanda * memiliki
sifat-sifat khusus:
1.
Dilebur jika
huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh: me- + tipu → menipu, me- +
sapu → menyapu, me- + kira → mengira.
2.
Tidak dilebur
jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh: me- + klarifikasi →
mengklarifikasi.
3.
Tidak dilebur
jika kata dasar merupakan kata asing yang belum diserap secara sempurna.
Contoh: me- + konversi → mengkonversi.
- Aturan khusus Ada beberapa aturan
khusus pembentukan kata turunan, yaitu:
1.
ber- + kerja →
bekerja (huruf r dihilangkan)
2.
ber- + ajar →
belajar (huruf r digantikan l)
3.
pe + perkosa →
pemerkosa (huruf p luluh menjadi m) 4. pe + perhati → pemerhati (huruf p luluh
menjadi m)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar